Minggu, 25 Oktober 2015

Yuslina
201431136
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Yang Baik
A.    Definisi
Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization).

B.   Tujuan
Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapatdipertanggung jawabkan. (standart pelayanan Rumah sakit, dirjen yanmed depkes RI thn 1999). Sedangkan Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempatkonsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagosis dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam tahap pengobatan penyakit. Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian atau poliklinik, menggambarkan banyaknya pelayanan spesialistik, sub spesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf medis yang ada pada rumah sakit.

C.     Standar
Berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, standar minimal rawat jalan adalah sebagai berikut:
1.  Dokter yang melayani pada Poliklinik Spesialis harus 100 % dokter spesialis.
2.  Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
3.  Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari Jumat pukul 08.00 – 11.00.
4.  Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
5.  Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.

D.  Jenis-jenis
Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas 4 macam yaitu :
a.    Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk menangani pasien yang butuh pertolongan segera dan mendadak.
b.    Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services) yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien.
c.    Pelayanan rujukan (referral services) yakni hanya melayani pasien-pasien rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.
d.   Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yakni memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama
 E. Indikator
Indikator yang berhubungan dengan pelayanan Rawat Jalan. Jika kita mengacu pada analisa Ross, poliklinik rawat jalan yang baik adalah yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Fasilitas fisik rumah sakit yang memadai.
2. Jam praktek yang tepat, terdapat pelayanan 24 jam dan sistem rujukan yang            baik.
3. Penjadwalan kunjungan yang efisien, untuk memperpendek waktu tunggu.
4. Tarif yang terjangkau oleh sasaran.
5.Kualitas pelayanan yang oleh pasien biasanya dinilai baik bila pelayanan oleh dokter dan perawat dilakukan dengan ramah, penuh perhatian terhadap kebutuhan pasien dan perasaannya.
F. Prinsip - prinsip
        Fungsi dari pelayanan rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli dibidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. 
Poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagosis dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam tahap pengobatan penyakit. Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian atau poliklinik, menggambarkan banyaknya pelayanan spesialistik, sub spesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf yang ada pada rumah sakit.

Sumber:
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kepmenkes no.129/Menkes/SK/II/2008, 6 Pebruari 2008



Minggu, 11 Oktober 2015

PELAYANAN GAWAT DARURAT YANG BAIK


PEALAYANAN GAWAT DARURAT YANG BAIK
1.    Pengertian Gawat Darurat
Menurut Azrul (1997) yang dimaksud gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving).
Instalasi gawat darurat adalah salah satu sumber utama pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ada beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, diantaranya adalah pasien yang perlu penanganan cepat walaupun riwayat kesehatannya belum jelas.

2.      Tujuan Gawat Darurat
a.    Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat
b.    Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
c.    Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit
d.    Suatu IRD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut.

3.       Prinsip penanggulangan penderita gawat darurat
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem / organ seperti :
1.    Susunan saraf pusat
2.    Pernafasan
3.    Kardiovaskuler
4.    Hati
5.    Ginjal
6.    Pancreas

Kegagalan (kerusakan) sistem/ organ tersebut dapat disebabkan oleh :
1.    Trauma / cedera
2.    Infeksi
3.    Keracunan (polsoning)
4.    Degenerasi (kailure)
5.    Asfiksi
6.    Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of water and electrolie).

Kegagalan sistem saraf pusat,kardiovaskuler,pernafasan dan kehilangan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit). Sedangkan kegagaln sistem / organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama. Drngan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1.    Kecacatan menemukan penderita gawat darurat
2.    Kecepatan meminta pertolongan
3.    Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan :
a)    Ditempat kejadian
b)   Dalam perjalanan kerumah sakit
c)    Pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas / Rumah Sakit

Daftar Pustaka:
Iyer, P. 2004. Dokumentasi Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan,Jakarta : EGC
Oman, K 2008. Panduan Belajar Keperawatan Gawat Darurat  : Jakarta : EGC
Ani



Pelayanan Gawat Darurat Yang Baik


PELAYANAN GAWAT DARURAT YANG BAIK

1.    Pengertian Gawat Darurat        Menurut Azrul (1997) yang dimaksud gawat darurat (emergency care) adalah    
        bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu   
        segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving).
        Instalasi gawat darurat adalah salah satu sumber utama pelayanan kesehatan di 
        rumah sakit. Ada beberapa hal yang membuat situasi di IGD menjadi khas, 
        diantaranya adalah pasien yang perlu penanganan cepat walaupun riwayat 
        kesehatannya belum jelas.

2.   Tujuan Gawat Darurat      1.    Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat      2.    Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien      3.    Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang         
             terjadi dalam maupun diluar rumah sakit      4.   Suatu IRD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada  
            masyarakat dengan problem medis akut.

3.  Prinsip penanggulangan penderita gawat darurat
     Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan          salah satu sistem / organ seperti :      1.    Susunan saraf pusat      2.    Pernafasan      3.    Kardiovaskuler      4.    Hati      5.    Ginjal      6.    Pancreas

      Kegagalan (kerusakan) sistem/ organ tersebut dapat disebabkan oleh :      1.    Trauma / cedera      2.    Infeksi      3.    Keracunan (polsoning)      4.    Degenerasi (kailure)      5.    Asfiksi      6.    Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of water               and electrolie).

     Kegagalan sistem saraf pusat,kardiovaskuler,pernafasan dan kehilangan                      hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit).                 Sedangkan kegagaln sistem / organ yang lain dapat menyebabkan kematian    
     dalam waktu yang lebih lama. Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan    
     Penderita Gawat Darurat (PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan      oleh :      1.    Kecacatan menemukan penderita gawat darurat      2.    Kecepatan meminta pertolongan      3.    Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan :             a)    Ditempat kejadian             b)   Dalam perjalanan kerumah sakit             c)    Pertolongan selanjutnya secara mantap di Puskesmas / Rumah Sakit

       Daftar pustaka:
Iyer, P. 2004. Dokumentasi Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan,Jakarta : EGC
Oman, K 2008. Panduan Belajar Keperawatan Gawat Darurat  : Jakarta : EGC
Aninomous,1999. Triage officers course.